muhfebri.blogspot.com
-->
·
Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)
1)
Mencuri/mengambil bukan haknya
2)
Iri hati
3)
Membicarakan kejelekan orang lain
(bergosip)
4)
Membunuh
5)
Segala bentuk tindakan yang tercela dan
merugikan orang lain ( mahluk lain)
Ruang Lingkup Akhlak
Ø Akhlak pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka
hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya
dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah,
pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai
fitrah sendiri, dengan semuanya
itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.
Ø
Akhlak berkeluarga
Ø Akhlak
bermasyarakat
Ø Akhlak
bernegara
Ø Akhlak
beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya,
karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
AKHLAK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Indriya
Mulyaningsih
Disusun Oleh :
Muhamad Febri
Ramdani Fazriens (14121110145)
Semester/Jurusan: I/Tadris Pendidikan Agama
Islam
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH
2012
AKHLAK
Akhlak secara
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk,
berasal dari bahasa arab yang berarti
perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu ibnu mukawih, Al Ghazali, dan Ahmad amin menyatakan
bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut
harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan
perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan
berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak
pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga
terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut
dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut
sebagai ilmu akhlak yang
mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari
pengertian nilai buruk yang seharusnya
benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu,
selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
Akhlak bersumber pada agama. Perangai sendiri
mengandung pengertian sebagai suatu sifat dan watak yang
merupakan bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke arah baik atau buruk,
ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari luar, yaitu kondisi lingkungannya. Lingkungan yang paling kecil adalah keluarga, melalui keluargalah kepribadian seseorang dapat terbentuk.
Secara terminologi akhlak
berarti tingkah
laku seseorang
yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik. Para ahli seperti Al Gazali menyatakan
bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Peragai sendiri
mengandung pengertian sebagai suatu sifat dan watak yang
merupakan bawaan seseorang.
Selain unsur rasio di dalam hati manusia juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan
manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuan dan suasana lingkungan. Rasa
mempunyai kecenderungan kepada keindahan. Letak keindahan adalah pada keharmonisan
susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan karsa, harmonis
antara individu dengan masyarakat, harmonis susunan keluarga, harmonis hubungan antara keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman
dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan hati itu sering disebut dengan
nama “hati kecil” atau dengan nama lain yaitu “suara kata hati”, lebih umum
lagi disebuut dengan nama hati nurani.
Suara hati selalu mendorong untuk berbuat
baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan
brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk dan hina. Setiap orang
mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda.. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan, perbedaan pengalaman, perbedaan lingkungan, perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun
mempunyai kesamaan, yaitu keinginan mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan
yang tertinggi sebagai tujuan hidup.
Moral, etika dan akhlak
memiliki pengertian yang sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa
latinyaitu mos, yang
berarti adat
istiadat yang menjadi
dasar untuk mengukur apakah perbuatan seseorang baik atau buruk. Dapat
dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat lokal.
Sedangkan akhlak adalah tingkah laku baik,
buruk, salah benar, penilaian ini dipandang dari sudut hukum yang ada di dalam
ajaran agama.
Perbedaan dengan etika, yakni Etika
adalah ilmu yang membahas
tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika
terdiri dari tiga pendekatan, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika. Kaidah etika
yang biasa dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat kebiasaan,
anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan
atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang sering muncul dalam etika normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban. Selanjutnya
yang termasuk kaidah dalam
metaetika adalah ucapan-ucapan yang dikatakan pada bidang moralitas.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa etika adalah ilmu, moral adalah ajaran, dan akhlak
adalah tingkah
laku manusia.
Pembagian akhlak
·
Akhlak Baik
(Al-Hamidah)
1) Jujur (Ash-Shidqu)
2) Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)
3) Malu (Al-Haya')
4) Rendah hati (At-Tawadlu')
5) Murah hati (Al-Hilmu)
6) Sabar (Ash-Shobr
Dari
'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah merelakannya,
berkata, "Rasulullah SAW. bersabda", "Ketika Allah mengumpulkan
segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah Penyeru", "Di
manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka berdirilah
sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas
menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka.
"Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?".
Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang utama (ahlul
fadhl)". "Apa keutamaan kalian ?", tanya para malaikat.
Orang-orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami bersabar. Jika
diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain khilaf pada kami, kamipun
tetap bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada mereka, "Masuklah ke
dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang
beramal". Setelah itu menyerulah lagi penyeru, :"Di manakan itu,
orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?". Maka berdirilah
sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas
menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka.
"Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah
kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang
yang sabar (ahlush shabr). "Kesabaran apa yang kalian maksud ?",
tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami sabar bertaat pada
Allah, kamipun sabar tak bermaksiat padaNya. Akhirnya Dikatakan pada mereka,
"Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi
orang-orang yang beramal". (Hilyatul Auliyaa'/ Juz III/ Hal. 140)
·
Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)
1)
Mencuri/mengambil bukan haknya
2)
Iri hati
3)
Membicarakan kejelekan orang lain
(bergosip)
4)
Membunuh
5)
Segala bentuk tindakan yang tercela dan
merugikan orang lain ( mahluk lain)
Ruang Lingkup Akhlak
Ø Akhlak pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka
hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya
dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah,
pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai
fitrah sendiri, dengan semuanya
itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.
Ø
Akhlak berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang
tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban orang tua terhadap anak, dalam
islam mengarahkan para orang
tua dan pendidik
untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran –ajaran yang bijak, setiap agama
telah memerintahkan kepada setiap oarang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama
bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut
dan perlakuan kasih sayang. Sehingga
anak akan tumbuh secara sabar, terdidik
untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka mempunyai harga
diri, kehormatan dan kemuliaan.
Seorang anak haruslah mencintai kedua orang
tuanya karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan
hormati. Karena keduanya memelihara,mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan
engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang baik,
berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat.
Dan coba ketahuilah bahwa saudaramu laki-laki
dan permpuan adalah putera ayah dan ibumu yang juga cinta kepada engkau,
menolong ayah dan ibumu dalam mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau
gembira dan membelamu bilamana perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu dan
ingin agar engkau selamat dan berbahagia, karena mereka mencintai ayah dan
ibumu dan menolong keduanya disetiap keperluan.
Ø Akhlak
bermasyarakat
Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira
dan ikut susah jika orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama mencari
kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka
maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari
pendidikan sosial
kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di
dalam masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sejak dahulu
manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama lain, tetapi
berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan saling
mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan
dan perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika
tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat bertindak
menuruti aturan-aturan yang sesuai dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.
Ø Akhlak
bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang
berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah
airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama. Dan
ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau timbul
tenggelam bersama mereka.
Ø Akhlak
beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya,
karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
A.K. Muda. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality
Publisher.
Mubarak,
Zakky, dkk. 2008. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi, Buku
Ajar II, Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Depok: Lembaga Penerbit FE UI.
Bertens,
K. 2000. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Robert
C. Solomon. 1985. Introducing Philosophy: A Text with Reading, (third
edition).New York: Hacourt Brace Jovanovich.
C.A,
Van Peursen. 1980. Susunan Ilmu Pengetahuan J. Drost, Jakarta:Gramedia.
Charles
F. Andrain. Kehidupan Politik dan perubahan Sosial, (Terjemahan Luqman Hakim).
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Anton
Bakker. 1984. Metode-Metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Irving
Copi. 1976. Introduction to Logic. New York: The Miridian Library.
Wikipedia.com
Pada bagian akhir, tambahkan tulisan 'link ke www.iaincirebon.ac.id'
BalasHapusSelamat.....teruskan menulis. Tugas ini hanya sebagai pembuka. Semoga ke depan tulisannya semakin baik.
www.iaincirebon.ac.id
BalasHapusmuhun ibu sudah
BalasHapus